Sunday, September 17, 2006

Another way to...

Huaah...End Year dah deket! Prelim dah hampir berlalu!

Bisa dipastiin banyak dari loe semua yang stres, tertekan, bingung, pusing, panik, sedih dan lain2. Itu biasa ah. Semua juga merasa hal yang sama. Mungkin sebagian besar, karena pasti selalu ada bangsat2 yang tenang2 aja, tidur2, gak belajar, trus nilainya bagus. Tapi gue yakin lebih banyak diantara loe yang panik dan stres. Nggak apa2, itu biasa. Yang lebih penting adalah cara untuk menghadapi stress ini.

Banyak cara untuk menghilangkan stress ini. Banyak, dan setiap orang punya cara yang berbeda2. Contoh:
  • dengerin musik (dari chaotic emo sampe baroque classic)
  • baca (bukannya tambah stress ya?)
  • pacaran (dan mainin cewe/cowonya?)
  • melarikan diri ke kasih sayang keluarga (beruntunglah orang yang keluarganya gak sibuk sendiri2)
  • olahraga (katanya kalo loe keringatan, stress loe ngalir keluar bersama keringat. Hah?!)
  • mendekatkan diri kepada Tuhan (mmm...no comment about this)
  • bunuh diri (stress loe ilang bersama seluruh aspek kehidupan loe)

Itu sebagian kecil aja. Dan ada juga sebagian dari teman2 kita yang memilih untuk menyakiti diri sendiri untuk menghilangkan stres ini - atau dalam kata lainnya, self-mutilating. Bukan bunuh diri, tapi sekedar menyakiti diri sendiri aja. Kata mereka, mereka membuat luka fisik untuk menghilangkan luka batin. Tertarik? Loe bisa cari tau lebih lanjut tentang ini di internet, termasuk cara2nya lengkap. Silet macam apa yang harus loe gunakan, guratan macam apa yang biasa dibikin, semua ada. Tinggal dicoba aja.

Hi...I'am a self mutalator...I cut myself...I do it to be cool like the rest of you....Ha Ha joking....I cut..well..I don't really know why I cut...when I'm sad I'll do it...when I get rejected by the girl I love (She doesn't know I exist)..I cut...I cut for alot of reasons and I don't want to stop before, during, and after I'm cutting but a day or so later I tell myself....Bob Ya gotta stop!...and I just do it again.....luckily my scars heal fast and mostly go away....I don't wear them as a badge of honor like the people at my school who are "goth" and "punk" and dress like they just went to a funeral...I'am my own person I don't follow the crowd...and I hate people who dress up like that because they are so fake!.....I'am a faggot....Or that is what the people who hate me call me....I'am gay and people I thought I could trust and call friends told other people and now I get beaten up or harassed 24/7.....I want to die everytime they say those things to me...I've mostly jsut accepted that it will never stop but I just keep getting the same feelings why?!

-bobby, a self-mutilator poet.

I cut myself because I feel so much pain inside that I need a way to release it all. So by cutting myself, it acts as an outlet for that l pain, I guess, somehow. It feels like it's all running out of me when I see myself bleeding. I know that probably sounds gross to most people who don't do this. Yes, I am in group therapy for people who self-injure

-chrissy

Beberapa orang memilih self-mutilation ini sebagai cara menyalurkan stress karena ini memang satu cara yang efektif. Beberapa lebih memilih darah daripada air mata, karena nangis itu dianggap cengeng. Terus terang saja, setelah mengetahui cukup tentang self mutilating ini, ada dorongan dari dalam hati penulis untuk mencoba. Sebenarnya, self-mutilating ini cuma sebuah alternatif dan inovasi baru manusia untuk menyalurkan stressnya. Sama saja seperti mendengarkan musik dan berolahraga. Mestinya tidak ada yang salah dari kegiatan ini.

Mungkin satu hal yang membuat orang memandang negatif kepada kegiatan ini adalah karena nampak berbahaya. Tapi apabila kita menggunakan silet yang steril dan berhati2 dalam melakukannya, penulis kira tidak akan ada masalah besar yang bisa timbul. Jadi anda semua dapat mempertimbangkan self-mutilating sebagai satu cara lain untuk menyalurkan beban hati anda.

(penulis sama sekali tidak bertanggung jawab terhadap tindakan yang pembaca ambil setelah membaca artikel ini. the choice is yours. it will always be yours.)

serius_loe_jon

life's a sorrow, sometimes you weep

life's a reason, sometimes you bleed

2 comments:

Anonymous said...

"Mungkin satu hal yang membuat orang memandang negatif kepada kegiatan ini adalah karena nampak berbahaya. Tapi apabila kita menggunakan silet yang steril dan berhati2 dalam melakukannya, penulis kira tidak akan ada masalah besar yang bisa timbul. Jadi anda semua dapat mempertimbangkan self-mutilating sebagai satu cara lain untuk menyalurkan beban hati anda."

okeh. meng mungkin gak berbahaya klo lo pake jarum steril, bla bla bla..

tapi tetap saja, bukankah agama Islam nglarang kita untuk nyakitin diri sendiri?

apa gak ada cara lain untuk ngilangin stres slain "MUTILATING".

Sebuah cara yang dilakukan oleh orang yang berpikiran sempi, dan gak bisa ngehargain diri sendiri. Gak bisa nyukurin apa yang udah Tuhan kasih.

Anonymous said...

"Mungkin satu hal yang membuat orang memandang negatif kepada kegiatan ini adalah karena nampak berbahaya. Tapi apabila kita menggunakan silet yang steril dan berhati2 dalam melakukannya, penulis kira tidak akan ada masalah besar yang bisa timbul. Jadi anda semua dapat mempertimbangkan self-mutilating sebagai satu cara lain untuk menyalurkan beban hati anda."

okeh. meng mungkin gak berbahaya klo lo pake jarum steril, bla bla bla..

tapi tetap saja, bukankah agama Islam nglarang kita untuk nyakitin diri sendiri?

apa gak ada cara lain untuk ngilangin stres slain "MUTILATING".

Sebuah cara yang dilakukan oleh orang yang berpikiran sempi, dan gak bisa ngehargain diri sendiri. Gak bisa nyukurin apa yang udah Tuhan kasih.